02.50 malam, Aku
terjaga dari tidur malamku, rasa dingin membangunkan lelapku… disampingku
seorang wanita yang kucintai tertidur dengan tenang, dia tidak mempedulikan
kentutku yang nyaring memecah malam… setidaknya untuk beberapa saat, 10 detik
kemudian dia menarik kain selimut untuk menutup hidung sekaligus mukanya.
“Maapkan aku telah membuat dirimu tersiksa” bisikku tepat di
daun telinganya.
“buk..!” tinjunya melayang tepat di hidungku, aku terjerembab kemudian tidak
sadarkan diri…
03.00 Malam ini
begitu syahdu, aku menunaikan sholat malamku, kemudian mengadu kepada
Tuhan, tentang nasibku, setelah aku menangis mencoba merayu-Nya…. semoga tidak
membuat diri-Nya bosan.. karena tiap hari yang ku adukan kepada-Nya hanya
masalah itu saja… kapan aku bisa “kaya
raya dan jadi seorang penyanyi dangdut”, sangat klasik…
03.30, setelah selesai Sholat malam….
Angin malam yang telah berdosa
membangunkanku secara sengaja masih keukeuh
membisikan rasa dingin menghujam kulit, membuat cuping hidungku terasa geli…
“Haaattcccihhhh…!!!”
“Berisik…!!!”
Alhamdulilah bersin ku membuat istriku terjaga… :D
“Say… bikinin teh dong, dingin nih…” aku
merayunya, kesempatan ini tidak kusia-siakan, tanggung sudah membuatnya terbangun…
kucoba tersenyum untuk membuat hatinya luluh… wanita itu hanya menjambak
rambutku dan kembali tertidur…
“Aaaaahhh…. bikin sendiri, masih
ngantuk…”
Sebagai suami yang baik aku tidak
ingin wanita yang sangat kucintai ini merasa terganggu dari kesempatan beristirahat
malam untuk kedua kalinya, kasihan dia terlalu lelah bekerja banting tulang beres-beres
rumah, dan menjaga anak-anak ku dari pagi sampe petang, Aku kembali turun dari
peraduan dan membuat teh sendiri.
15 menit kemudian….
“EHM… SAY, GULANYA BERAPA
SENDOK…?!!” dengan nada putus asa…
“DZIGH…!!!”
Akhirnya kunikmati teh hangat ini
dengan perasaan ingin muntah, karena terlalu manis… tapi ini lebih baik
daripada ingin buang air besar, mana dingin lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar