2/12/2013

Khusuk


Apakah air mata ini akan ada artinya dihadapanmu… setelah beberapa kali aku mengulangi kesalahan yang sama, lalai dan lupa, khilaf dan juga malas.
Aku masih mengeja kata khusuk dengan terbata – bata, aku masih membangun istiqomah dengan pasir tanpa air hingga mudah luruh terkoyak angin…
Airmata ini tidak pernah ku tampung  dalam danau tapi sudah menganak sungai kelautan… betapa banyak kesalahan yang ku perbuat dan terus ku ulangi tiap detik dan menitnya, tiap jam dan harinya, tiap minggu dan bertahun tahun lamanya, aku bersyukur engkau masih memberikan diriku waktu untuk bertobat… meski aku juga selalu menunda nunda kesempatan itu…
Usiaku terus bertambah menuju matahari terbenam, semakin senja, semakin mendekati maut… aku masih tetap bebal..! dalam kebodohan, apa ruginya merendahkan diriku dihadapanmu, bersujud, bersujud dan bersujud… dan apa ruginya untuk mu jika saja hari ini kau cabut nyawaku tanpa alasan…
Kumohon  jadikan satu tetes air mata ku ini alasan dirimu untuk tidak mencabut nyawaku detik ini, aku masih menikmati malam ini membaca surat cinta dalam kitabmu yang sudah lama ku simpan rapi, aku masih menikmati hening ini dengan sholat malam yang sudah lama aku tinggalkan…
Ampunilah dosaku …

Tidak ada komentar: